Sunday, 1 March 2020

Cara Mengempukkan Daging


Pasti pada pernah dong ya, pas makan daging nyelip di gigi karena seratnya alot. Atau  harus menunggu berjam-jam buat ngungkep daging supaya empuk tapi tak kunjung empuk.  Sebenanya harga mempengaruhi keempukan daging itu sendiri. Daging yang berkualitas dan dengan harga yang relatif mahal membuat daging tersebut empuk tanpa harus diolah sedemikian rupa. Dan tingkat marble pada daging atau guratan lemak pada daging mempengaruhi keempukan daging. Marble daging pun ada tingkatan tingkatannya, semakin tinggi tingkatannya maka semakin empuk daging tersebut.

Marble pada daging sapi import berbeda dengan guratan lemak pada daging sapi lokal, karena lemak yang ada pada daging sapi lokal jika dimasak bertekstur sedikit alot dan kenyal, sementara marble daging sapi import bertekstur lembut dan lumer di mulut. Kualitas marble sendiri dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sapi tersebut. Kebanyakan sapi import mengkonsumsi gandum bukan rumput. Tidak hanya demikian, sapi-sapi itu juga dikelola stressnya, karena semakin tinggi tingkat stress binatang tersebut, makan tekstur dagingnya akan semakin alot. 

Tapi bukan berarti kita harus mengkonsumsi daging sapi import yang berharga lumayan. Banyak cara menuju Roma. Alias banyak cara buat bikin daging jadi eatable atau bisa dimakan. Zaman dulu daging di empukkan dengan cara dipukul-pukul atau di pipihkan supaya empuk, alhasil tenaga kita terbuang sebelum masakan matang. Demikian adalah beberapa tips untuk membuat daging lokal kita bisa jadi empuk, sehingga kita tidak perlu susah payah lagi deh beli daging dari negara tetangga.

1.     Gunakan baking soda

          Baking soda bukannya buat kue ya, masa iya buat daging, apa rasanya? Emangnya mau dibuat kue? Ngga dong, kita tetap mau masak daging koq, pengen biat cah daging sapi. Tapi gimana ya biar bisa empuk? yup, gunakan baking soda. Pasti udah pada tau lah ya manfaat baking soda yang banyaak bangett. Salah satunya ya sebagai pengempuk daging, caranya : lumuri daging dengan baking soda, diamkan di kulkas 30 menit sampai 1 jam lalu bilas kembali daging dengan air bersih, daging siap diolah seperti biasa.





2.     Tutupi permukaan daging dengan nanas

          Buah nanas bukan saja lezat digunakan sebagai bahan penganan rujak atau nastar, tapi nanas juga sering digunakan untuk mengempukkan daging. Enzim nabatinya dipercaya mampu melunakkan daging yang alot ketika dimasak, cukup menutup semua permukaan daging dengan nanas dan cuci kembali daging. Daging pun terasa empuk saat dimasak.

3.     Melumuri daging dengan Saus Tomat

          Saus tomat bukannya buat untuk bahan cocolan atau masak ya, kok dipakai untuk buat daging. Tapi beneran ternyata saus tomat bisa berfungsi mengempukkan daging lho. Zat asam yang terkandung dalam saus tomat membuat daging mengempuk lebih cepat. Setelah empuk bilas kembal daging dengan air bersih baru diolah.



4.     Marinasi dengan garam atau bumbu lainnya

           Memarinasi daging sebelum dimasak bukan hanya menambah citarasa pada daging, tapi memarinasi daging sebelum dimasak juga ternyata membantu pengempukan daging lebih cepat, biarkan daging beberapa saat dengan bumbu marinasi sampai daging empuk dan siap untuk diolah.





5.     Baluri dengan tepung maizena

           Pernah bikin daging sapi ala hokben, pasti kebayang dong lembutnya daging sapi yang lezat. Daging sapi teriyaki memakai irisan daging berkualitas yang sangat tipis dengan guratan lemak pada daging yang masih terlihat jelas. Tapi bagaimana jika kita hanya memiliki daging sapi lokal? Ternyata bisa kok, caranya iris setipis mungkin lalu baluri dengan tepung maizena. Panaskan sedikit margarine tumis daging dengan balutan tepung jagung atau maizena hasilnya daging lembut tanpa harus menunggu lama. Setelah itu daging sapi siap diolah dengan bumbu-bumbu teriyaki lainnya.

6.     Masak pada suhu rendah dengan tehnik slow cooking

          Semakin lama memasak daging dengan suhu rendah, maka semakin empuk daging yang akan diolah. Atau dikenal dengan tehnik slow cooking yang biasa menghabiskan waktu berjam-jam. Biasanya beberapa jam pertama daging akan bertekstur alot tapi jika di pertahankan di suhu rendah, tekstur daging akan semakin empuk. Hal ini juga berlaku tidak hanya memasak diatas kompor melainkan juga memanggang di oven. Contoh nya, untuk memanggang daging sapi iga bisa dilakukan dengan dipanggang dioven selama beberapa jam harga daging tersebut empuk.




7.     Masak dengan pressure cooker

          Hal ini berlaku sebaliknya dari slow cooking methode, pressure cooker adalah tehnik memasak menggunakan panci presto dengan tekanan tinggi selama beberapa waktu tertentu. Waktunya biasanya lebih singkat dari memasak dengan tehnik biasa, dan hasil yang didapatkan juga dapat mengempukkan daging dengan cepat. Biasanya penggunaan pressure cooker diaplikasikan untuk memasak sup buntut atau sup kaki sapi yang jika menggunakan panci biasa akan lama waktu memasaknya.


8.    Biarkan daging di suhu ruang sebelum memasak

          Yang ini pasti sering secara tidak sadar kita lakukan. Karena ingin cepat mengolah masakan, kita sering terburu-buru mengolah daging tanpa dibiarkan di suhu ruang terlebih dahulu, alhasil daging akan terasa alot. Ini karena perubahan suhu yang tiba-tiba dari dingin ke panas. Biarkan daging di suhu ruang sampai daging benar-benar siap untuk diolah.




9.    Istirahatkan daging setelah dipanggang

          Ini hanya berlaku jika memasak steak daging sapi, steak yang di pan sear atau di masak dengan sedikit minyak atau margarine. Steak yang sudah matang harus diistirahatkan sebentar selama beberapa 10 menitan sebelum disajikan. Dahulu saya selalu menyukai steak yang disajikan di hot plate dan langsung disajikan. Sementara yang benar adalah menyajikan steak di piring saji biasa dan di resting atau di istirahatkan terlebih dahulu. Dengan begitu tingkat kematangan daging akan sempurna, dan daging tidak akan bertekstur alot.



Demikian lah berbagai cara mengempukkan daging, dari sebelum pengolahan sampai pada saat setelah daging diolah, jadi sekarang tidak perlu lagi sering-sering beli daging import setelah tau cara mengolah daging supaya empuk. Daging lokal kita juga tidak kalah rasanya, asalkan pengolahannya tepat dengan bumbu-bumbu yang pas. Tapi jangan kelebihan juga mengkonsumsi dagingnya ya, yang berlebihan pasti nggak baik. Ya kan?










No comments:

Post a Comment

Jika ada yang ingin ditanyakan atau sekedar mengirim komentar. Silahkan meninggalkan komentar di kolom komentar.
InsyaAllah saya akan membalasnya.
Salam Ngepul ^^

Adbox