Memasak, Suka atau Takdir seorang Ibu?

Dulu saya merasa masak itu suatu yang membosankan, mama saya sih jago sekali masak. Bahkan ada banyak kumpulan resep masakan yang mama buat dengan mengguntingnya dari majalah atau tabloid. Zaman dulu kan internet belum ada semua nya harus cari di buku atau majalah kalau mau informasi.

Pernah suatu ketika pas mama saya pergi, saya beresin rumah eh tiba tiba mata saya fokus pada satu tumpukan kliping resep masakannya mama. Dan yup. Saya masukin kantung plastik, dengan harapan besok bapak bapak pembawa barang bekas yang biasanya muter di sekeliling komplek, saya akan kasih tumpukan resep masakannya Mama.

Jujur waktu itu saya masih terlampau kecil dan belum mengerti arti pentingnya sebuah resep masakan buat seorang ibu. Malamnya tak disangka sangka, mama saya menemukan secara tak sengaja kumpulan kliping resep masakan yang esoknya akan saya hibahkan secara gratis ke bapak bapak pembawa barang bekas dan abislah saya dimarahin mama waktu itu, salah saya sendiri, hehe.

Sekarang dengan berjalannya waktu dan menjadi wanita dewasa saya baru menyadari pentingnya memasak. Yang bukan cuma hobi tapi kewajiban seorang istri. Alhasil saya baru menyadari kalau apa yang saya lakukan belasan tahun silam sama Mama itu sangatlah jahat :p

Apalagi sekarang zaman dimana segalanya sudah mudah didapat gak kaya Mama yang harus gunting sana sini dan menjilidnya semua jadi satu. Sudah gitu mau dibuang anak kesayangannya.

Itulah kenapa saya sekarang menekuni hobi saya yang sebelumnya hanya sebagai kewajiban saya sehari hari. Saya jatuh cinta memasak semenjak saya mulai kerja dan jauh dari Mama, jaman saya masih ngekos jauh dari perantauan. Kalau dulu masak buat sendiri. Sekarang alhamdulilah ada yang bantuin habisin.

Jangan tanya berapa timbangan saya sekarang. Yang penting saya bahagia masak dan makan hehe. Apa ada yang seperti saya memasak karena kewajiban yang akhirnya bikin gak bisa berhenti memasak karena sudah terlanjur jatuh cinta?